![]() |
Menulis Puisi Jadi Obat Stres, Atau Bikin Tambah Stres? |
Pernah baca sebuah artikel yang bilang kalau membaca puisi adalah salah satu cara yang bisa dilakuin untuk menghilangkan stres. Versi aku, nggak cuma membaca, menulis puisi jadi obat stres yang bisa kita pilih. Tapi sebenarnya, menulis puisi ngilangin stres atau malah bikin tambah stres nih?
Pada dasarnya, menulis adalah sebuah seni untuk mengekspresikan diri dan emosi. Melalui menulis kita bisa jadi lebih lega dan tenang.
Studi mengatakan...
Sebuah studi yang dilakukan oleh jurusan kesehatan mengatakan bahwa menulis dapat melepas tekanan batin.
Menulis di sini beragam ya, seperti kita bisa menulis buku harian, lirik lagu, puisi, atau bahkan sebuah cerita.
Nah kalau aku pribadi memilih menulis puisi sebagai cara menghilangkan stres. Yah, meskipun bagus nggaknya puisi jadi prioritas nomer sekian ya.
Karena yang aku rasain setelah menulis puisi hati jadi lebih lega dan tenang.
Puisi menjadi sebuah wadah untuk aku mengungkapkan perasaan. Ditambah aku seorang introvert yang terkadang sulit buat mengungkapkan perasaan lewat ucapan. Nah, melalui menulis puisi inilah caraku untuk mengungkapkannya.
Terlepas dari teori-teori cara menulis puisi yang baik dan benar ya. Karena, sepengetahuanku bentuk puisi modern saat ini bebas tanpa harus terikat rima atau bait.
Jadi lebih bisa mengekspresikan diri dengan merangkai kata-kata yang aku tau.
Tau nggak, dengan menulis sama aja kita lagi mengasah otak kiri kita loh yang berkaitan dengan analisis dan rasional.
Jadi nggak ada salahnya kan menulis buku harian itu?
Aku termasuk orang yang senang menulis buku harian. Bahkan, sampai SMP kelas 3 aku masih rutin nulis buku harian. Trus dilanjut pas SMA dan kuliah tapi udah jarang-jarang.
Menurutku juga, menulis buku harian itu adalah kegiatan yang gak ber-gender. Artinya, itu bukan cuma kegiatan cewek aja. Jadi ya nggak ada salahnya cowok juga menulis buku harian.
Kalau dipikir-pikir. Menulis di blog pribadi juga kan salah satu bentuk seperti menulis di buku harian tho?
Sehabis jalan-jalan ke suatu tempat, trus kita menulis taro di blog pribadi. Atau ketika kita mereview sebuah produk, atau tempat di blog kita, itu juga sama aja dengan menulis buku harian kan? Hanya beda medianya aja. Ehehe...
Back to topic...
"Menulis puisi mah bukan ngilangin stres, yang ada malah tambah stres!" Kata orang yang nggak biasa bikin puisi.
"Boro-boro mau nulis puisi, baca puisi WS. Rendra aja gak mudeng!"
Sabar... sabar pemirsah.
Ini kan aku nyambi curhat. Bukan berarti kalian juga harus menulis puisi untuk ngilangin stres. Karena, setiap orang kan punya caranya masing-masing untuk ngilangin stres.
Misalnya traveling, olahraga, dengerin musik, nonton film, dan lain lain.
Puisi juga gak mesti harus pakai kata-kata yang sulit dimengerti kok. Kalau nggak percaya coba deh baca buku puisinya Anya Rompas yang judulnya Non-Spesifik.
Ini jadi salah satu dari sederet buku selesai aku baca di 2019 lalu.
Penulis yang satu ini di kebanyakan puisinya menggunakan diksi yang mudah dipahami. Alias pakai kata-kata sehari-hari, jadi pembaca bisa langsung mengerti apa yang ingin disampaikan si penulis.
Salah satu puisinya yang jadi favoritku...
YANG TAK PERNAH KETEMU"Apa yang kau cari di siang seperti ini ketika gerai-gerai makanan cepat saji riuh rendah dengan piring-piring yang bersentuhan dengan nampan dan orang-orang kelaparan yang begitu kikuk menggunakan pisau dengan garpu, oleh cerita-cerita tentang hari yang baru setengah berjalan sementara pengeras suara mengumandangkan lagu-lagu pop yang katanya lokal tapi sebenarnya hanya mengulang kejayaan lagu-lagu barat, oleh bermacam-macam bunyi lain yang selalu terdengar salah di telingamu dan selalu saja kau cemooh, oh, mungkin karena mejamu terlampau
sunyi
?"
Wah gimana pendapat kalian setelah membaca puisi di atas?
Kalau aku memahaminya ini adalah sederet kalimat yang mendeskripsikan sebuah suasana yang dialami penulis.
Menarik, kan? Pengen coba menulis puisi juga nggak?
Nah Puisi Gusar ini salah satu puisi yang aku bikin dadakan pas lagi ngerasa tertekan dengan padatnya kerjaan dan fananya dunia nih (hualah!). Udahnya aku ngerasa plong...
Sementara puisi-puisi lain seperti Sendu #1, Sendu #2, dan Sendu #3, aku bikin dadakan juga ketika tiba-tiba terlintas aja pengen nulis puisi.
Jadi, jadi.... setuju nggak kalau menulis puisi jadi obat stres? Atau malah bikin kamu tambah stres? Ehehe...
Kalau jaman sekolah dulu tugas bikin puisi selalu membuatku tertekan, Mbak. Karena temanya sudah ditentukan dan harus dibaca di depan kelas. Untuk gadis pemalu seperti aku dulu, tugas bikin puisi selalu bikin stres. 😂
ReplyDeleteTapi kalau sekarang, masih belum pernah coba bikin puisi sih, Mbak. Hehehe. Tentunya kalau sekarang bikin puisi pasti lebih bebas karena buat puisinya yang sesuai dengan isi hati dan gak perlu dibaca di depan umum. Jadi bisa aja jadi melepas stres.
Boleh dicoba lagi mbak sekarang menulis puisi. Hehe siapa tau memang bisa jadi obat stres
Deletejadi kalau stress ya setiap org beda metode ya mba hehe, tapi saat ga ada tmpt utk curhat ya tulisan mungkin mewakilkan
ReplyDeleteIya bener... ketika kita susah untuk mengungkapkannya dengan kata2, mungkin tulisan bisa mewakili perasaan kita. Hehe
Deletesama sperti yg saya lakukan mba :D hehe curhatnya untung aja ada media blog
DeleteDari kecil aku ngga pernah nulis buku harian karena memang ngga hobi menulis mbak. Tapi sekarang malah jadi blogger yang otomatis harus menulis biarpun cuma tulisan alay..😂
ReplyDeleteTergantung sih, menulis itu bisa melepaskan stres tapi kalo lagi ngga ada ide malah bikin stres..😂
Haha iya bener kalo pas gak ada ide malah bikin stres.
DeleteIya emang ya keadaan tuh bisa merubah kebiasaan. Jadi blogger ya mau gak mau harus nulis hehe
Keren ih Mbak pinter bikin puisi. Aku kalau bikin ntah kenapa rasanya gak pas aja gitu 🤣 btw suka tema blognya ini premium Kak?
ReplyDeleteHaha masih amatiran. Kan lumayan buat dibaca sendiri.
DeleteIya mbak, aku baru ganti tema blog premium nih hehe