![]() |
Suatu Hari di Perjumpaan Terakhir |
Akan ada detik pertama yang mengantarkanku pada perjumpaan terakhir,
Diiringi cikal bakal luka yang mulai membiru pilu,Sangat haru saat disandingkan lagu lugu yang sudah tak lagi syahdu.
Penyesalan bertamu di ujung pintu.Ia menyampaikan, masih banyak ‘belum sempat-belum sempat’ yang terlaksana.Sedang, waktu kita semakin sekarat.
Sementara, kita masih berhasratLalu siapa salah?
Kita terus membela diri, sedang waktu tak layak disalahkan,Keadaanpun ikut-ikutan sembunyi tangan.Suatu hari di perjumpaan terakhir,Kita akan buyar menjadi aku dan kamu kembali.
Nice poem. Paling suka bagian yg masih belum sempat belum sempat, sedang waktu kita semakin sekarat.
ReplyDeleteTerdengar enak saat di ucapkan.
Manfaatkanlah kesempatan selagi bisa ya
ReplyDelete